🎣 Bersyukur Di Usia Lanjut
Pujidan syukur hanya untuk Allah SWT karena atas limpahan ridho-Nya peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul "Pengalaman keluarga merawat lanjut usia dengan demensia di Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok, Jawa Barat: Studi Fenomenologi". Tesis ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Ilmu
Potretnyata bahwa lanjut usia yang dikenal sulit belajar, kuno atau ketinggalan zaman karena tinggal di pedesaan, nampaknya mampu didobrak oleh Mbah Sumini. Bagaimana tidak, perempuan empat anak, yang telah berusia senja tersebut nyatanya masih mampu belajar untuk mengetik dan berkirim pesan, bahkan melakukan panggilan video dengan cucu
Srimenyampaikan, usaha yang dimiliki para lansia adalah usaha praktis dan ringan, seperti berjualan makanan dan minuman. Baca juga: 40.419 Lansia di Jakarta Dapat Bantuan Rp 600.000 Per Bulan. Lansia produktif yang diberikan bantuan didasarkan pada basis data terpadu (BDT) Kementerian Sosial. "Tahun ini, baru 75 lansia yang ada di BDT adalah
Kendatibelum mencapai fase pra usia lanjut, (45--59 tahun), tak ada salahnya mengetahui kiat sehat di usia senja sejak dini. Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, sesuai dengan Pasal 1 UU No.13/1998 Kesejahteraan Usia Lanjut, disebutkan bahwa Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang
22Juli 2022 oleh Abu Ubaidillah. Renungan harian kristen tentang bersyukur. Setiap hari Tuhan memberikan kita begitu banyak penyertaan, mulai dari pagi hingga malam hari. Bahkan, saat kita bertindak melakukan perbuatan dosa pun, Tuhan senantiasa mengulurkan tangan-Nya untuk membimbing kita. Oleh karena itu kita tidak boleh
KatekeseMengenai Usia Lanjut 14 Lapangan Santo Petrus Rabu, 15 Juni 2022 Pelayanan iman penuh sukacita yang dijalani dalam rasa syukur (Mrk 1, 29-31) Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi! Kita tidak mendengar kisah singkat dan menyentuh mengenai penyembuhan ibu mertua Simon - yang belum dipanggil Petrus - dalam versi Injil Markus.
DiHari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 26 tahun 2022, Romnah menjadi salah satu penerima bantuan sosial dari Kemensos. Bantuan ATENSI dari Kemensos yang diberikan berupa mesin penggiling tepung, bahan baku jajanan pasar seperti tepung terigu, beras ketan hitam, beras ketan putih dan lainnya.
MisaAdiyuswa ini di koordinir KTK Pendampingan Iman Usia Lanjut (PIUL), bapak T. Susanto, bekerjasama dengan bapak-ibu Paroki, PAUD, PIA, Legio Maria dan dibantu oleh umat pemerhati Adiyuswa. Umat yang hadir direncanakan sejumlah 150 orang, namun yang menggembirakan disaat pelaksanaan misa, yang hadir mencapai 340 umat. Dalam homilinya, romo
Perayaansyukur Hari Ulang Tahun ke-10 ini, menjadi momen penting bagi kaum lanjut usia GPIB untuk tetap semangat dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab hanya Dia, cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah yang menopang kaum lanjut usia serta segala sesuatu dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.
GnZfc. Cobalah untuk bersosialisasi dengan banyak orang, misalnya anggota keluarga, tetangga, atau ikuti berbagai komunitas yang sesuai dengan minat dan bakat Anda agar bisa berkenalan dengan orang-orang baru. Memperbanyak kenalan dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka bisa membantu Anda agar tidak merasa kesepian, berbagai gangguan mental, atau berbagai kesulitan lain yang mungkin yang terjadi seiring dengan pertambahan usia. 6. Menjaga ingatan tetap kuat Tidak hanya tubuh, otak Anda juga perlu latihan agar tetap aktif. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan otak dan ingatan lansia tetap kuat. Tak hanya itu saja, melatih otak tetap aktif juga bermanfaat untuk mencegah menurunnya kemampuan kognitif dan gangguan ingatan pada lansia. Semakin aktif Anda berkegiatan, semakin meningkat pula ketajaman otak dan ingatan yang Anda miliki. Hal ini khususnya penting bagi lansia yang merasa pekerjaannya tidak lagi memberikan tantangan, atau pada mereka yang sudah pensiun. Ada banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk melatih ketajaman ingatan dan kemampuan otak dalam berpikir, misalnya bermain puzzle atau teka-teki silang di saat senggang. Selain itu, cobalah untuk melakukan sebuah aktivitas baru dan berbeda-beda setiap hari. Selain itu, Anda juga bisa melatih ingatan agar tetap kuat dengan mengambil rute berbeda saat jalan-jalan pagi, hingga sekedar menggosok gigi menggunakan tangan berbeda. Memperbanyak jenis kegiatan yang Anda lakukan sehari-hari sangat baik dalam membantu mempertajam ingatan khususnya bagi lansia. 7. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan minum obat secara rutin Sumber Aging in Places Pertambahan usia ternyata meningkatkan risiko mengalami berbagai penyakit. Tak heran jika lansia sangat rentan mengalami bermacam-macam penyakit serius. Penyebab yang umum terjadi adalah sistem imun yang kian melemah. Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan, lansia perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Hal ini bertujuan agar lansia dan anggota keluarga lainnya bisa memantau secara berkala kondisi kesehatannya. Dengan begitu, jika muncul gejala-gejala tertentu, lansia dan keluarga bisa segera melakukan pemeriksaan lanjut atau mengambil tindakan. Pasalnya, semakin lama kondisi lansia didiagnosis dan mendapatkan penanganan, semakin buruk pula kondisi tubuhnya. Hal ini tentu saja dapat mempersulit rencana proses pengobatan. Selama melakukan pengobatan, sebaiknya catat perkembangan kesehatan lansia. Selain itu, rutin untuk minum obat sesuai dengan anjuran dan resep dari dokter. Apabila penggunaan obat menyebabkan efek samping, konsultasikan kepada dokter untuk mengganti dengan obat lain. 8. Menjalani hidup bahagia Menurut HelpGuide, salah satu resep hidup sehat bagi lansia yang sering diabaikan adalah menjalani hidup dengan bahagia. Temukan kebahagiaan dari hal-hal kecil yang ada di sekeliling Anda. Syukuri keberadaan orang-orang yang peduli pada Anda, serta kondisi apapun yang sedang Anda hadapi saat ini. Mungkin terdengar sangat mudah, akan tetapi berbagai perubahan dalam hidup dan banyaknya kehilangan Anda alami dapat menguji Anda hingga lupa rasanya bahagia dan bersyukur. Masalahnya, terlalu terlena dengan kesedihan dapat membuat Anda stres dan tertekan. Kedua hal itu berpotensi tinggi memengaruhi kesehatan fisik dan pikiran. Oleh karena itu, menjalani hidup dengan bahagia dan penuh syukur dapat membantu Anda menjaga pikiran dan hati tetap tenang. Dengan begitu, Anda tidak mudah sedih, stres, dan tertekan, sehingga kesehatan baik fisik maupun mental Anda tetap terjaga.
Renungan Kristen bersyukur atas "Usia Lanjut" adalah reflektif mengenai betapa pentingnya bersyukur atas usia lanjut yang diberikan oleh ini mengajak seseorang untuk merenung dan memahami bahwa usia lanjut bukanlah suatu beban atau keterbatasan, melainkan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan untuk dapat memandang hidup dengan cara yang lebih bijak dan ini juga mengajak seseorang untuk melihat segala sesuatu dengan perspektif yang positif, walaupun di usia lanjut kita mengalami berbagai keterbatasan dan renungan dapat menginspirasi Anda yang saat ini menginjak usia lanjut untuk memberikan pengaruh yang positif bagi orang lain, terutama bagi generasi yang lebih ini adalah renungan kristen bersyukur atas usia lanjut lengkap dengan ayat alkitabnyaDi usia lanjut, seringkali kita merasa terbebani oleh berbagai keterbatasan yang datang bersamaan dengan bertambahnya usia. Namun, jika kita dapat melihatnya dari perspektif yang berbeda, usia lanjut juga dapat menjadi sebuah anugerah yang luar biasa dari Tuhan, yang seharusnya kita usia lanjut, kita memiliki kesempatan untuk memandang hidup dengan cara yang lebih bijak dan dewasa, berdasarkan pengalaman hidup yang telah kita lalui. Kita dapat memperkuat hubungan dengan keluarga dan teman-teman kita, dan belajar untuk memaafkan dan memberikan maaf dengan lebih itu, di usia lanjut, kita dapat lebih memahami arti dari hidup dan berarti bagi orang lain. Kita dapat menginspirasi dan memberikan teladan kepada generasi yang lebih muda, serta memberikan pengaruh yang positif dalam kehidupan orang tentunya di usia lanjut, kita juga menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, seperti kesehatan yang menurun, kesepian, dan lain-lain. Namun, jika kita memiliki rasa syukur yang kuat, kita dapat menghadapi segala tantangan tersebut dengan lebih tegar dan berani, karena kita percaya bahwa Tuhan selalu ada bersama kita dan memberikan kekuatan untuk mengatasi segala 2 Korintus 416, tertulis "Karena itu, janganlah kita patah semangat. Meskipun manusia luar kita merosot, namun manusia dalam kita segar bertumbuh hari demi hari". Dari ayat ini, kita diajarkan untuk selalu bersyukur dan memandang hidup dengan cara yang positif, meskipun fisik kita merosot, karena roh kita tetap segar dan bertumbuh dalam kita bersyukur atas segala anugerah dan pengalaman yang telah diberikan oleh Tuhan di usia lanjut ini, dan selalu menghadapi segala tantangan dengan rasa syukur yang kuat dalam hati kami mengucapkan syukur dan terima kasih atas segala anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami di usia lanjut ini. Terima kasih atas kesehatan, keluarga, teman, dan segala hal yang telah Engkau berikan kepada juga bersyukur atas segala tantangan dan kesulitan yang telah Engkau hadirkan dalam hidup kami, karena dengan itu kami dapat tumbuh dan belajar menjadi lebih tegar dan berani dalam menghadapi segala berdoa agar Engkau terus memberikan kesehatan dan kekuatan kepada kami di usia lanjut ini, agar kami dapat terus menjalani hidup ini dengan penuh syukur dan kebahagiaan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Lansia yang sering menyendiri dan tidak punya teman sering kali merasa depresi, tertekan, hingga merasa tidak berarti. Oleh sebab itu, lansia juga tetap membutuhkan teman untuk berbicara atau berkegiatan bersama. Selama masih bisa bertemu dengan banyak orang, berbicara, bertukar pikiran, hingga melakukan aktivitas bersama dengan orang lain, lansia pasti merasa bahagia. Pasalnya, bersosialisasi dengan banyak orang memang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosionalnya. 3. Rasa dibutuhkan Lansia akan merasa bahagia jika ia dibutuhkan. Pasalnya, sering kali timbul anggapan lansia sudah tidak mampu lagi melakukan banyak hal. Oleh sebab itu, alih-alih memberikan bantuan, lansia lebih sering mendapatkan bantuan dari orang lain. Padahal, lansia juga masih ingin merasa dibutuhkan dan berguna bagi orang lain. Maka itu, saat ada orang lain yang membutuhkan bantuan dari seorang lansia, pasti ia akan dengan senang hati memberikan bantuan. 4. Kesempatan menambah pengetahuan Belajar memang tak mengenal usia, oleh sebab itu saat memasuki usia senja, lansia pun tetap harus belajar. Pasalnya, dengan pengetahuan yang luas, pikiran lansia menjadi lebih aktif. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa puas dan bahagia seiring dengan pertambahan usia. Tak hanya itu, hal ini juga akan bermanfaat membantu para lansia menjaga kesehatan mentalnya. 5. Bagian dari suatu komunitas Mengapa banyak lansia yang merasa kesepian? Bisa jadi karena para lansia tersebut tidak merasa bagian dari komunitas manapun. Padahal, merasa menjadi bagian dari keluarga, komunitas, hingga suatu kelompok pertemanan membantu lansia merasa dianggap dan diterima. Perasaan-perasaan tersebutlah yang membuat para lansia merasa bahagia. Faktor yang menghambat kebahagiaan lansia Tantangan hidup setiap orang dari berbagai kelompok usia memang berbeda-beda, begitu pula dengan lansia. Seiring bertambahnya usia, lansia harus menghadapi semakin banyak tantangan. Hal ini sering kali membuat para lansia tidak bisa merasa bahagia. Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penghambat, seperti berikut 1. Masalah kesehatan Lansia yang memiliki penyakit serius hingga disabilitias biasanya mengalami berbagai perubahan pada bentuk dan citra tubuhnya. Apalagi, bagi lansia yang telah menjalani berbagai operasi dan memiliki beragam penyakit serius. Kondisi ini sangat berpotensi menyebabkan lansia mengalami depresi. 2. Rasa kesepian Tidak sedikit lansia yang merasa kesepian saat harus tinggal sendiri. Apalagi jika tidak ada tetangga atau orang yang dekat dan akrab pada lingkungan rumah atau sekitarnya. Belum lagi jika pasangan, teman, atau anggota keluarga yang biasa berkumpul bersamanya telah meninggal dunia. Hal ini tentu saja membuatnya merasa sedih dan kesepian. Tak hanya itu, mobilitas yang semakin menurun, seperti tidak bisa berjalan kaki atau tidak diperbolehkan menyetir mobil karena penyakit yang dialaminya, juga bisa memicu rasa sedih hingga depresi. 3. Tidak memiliki tujuan hidup Saat masih usia produktif, Anda mungkin masih semangat menjalani hari karena ada saja beragam aktivitas dan tujuan yang ingin dicapai. Namun, bagaimana jika sudah memasuki usia lanjut? Tidak sedikit orang yang memasuki masa lansia merasa sudah kehilangan tujuan hidup. Apalagi jika anak-anaknya sudah bahagia dan memiliki keluarga masing-masing, pekerjaan yang dulu membuatnya sibuk, dan masih banyak lagi. Hal tersebut akan semakin membuatnya tak tahu arah dan tujuan hidup, terlebih jika pada usia senja sudah mulai memiliki banyak batasan fisik yang membuatnya tidak sebebas dahulu. 4. Takut dengan kematian Tahukah Anda bahwa banyak lansia yang merasa takut dan khawatir dengan apa yang akan menimpanya pada masa yang akan datang? Ya, tidak sedikit dari para lansia yang takut akan kematian dan cemas dengan adanya masalah finansial atau kesehatan. Terlalu fokus dengan rasa takut, hanya membuat para lansia semakin sulit merasa bahagia dengan kondisinya. 5. Kehilangan orang terdekat Semakin bertambah usia lansia, semakin banyak pula teman, keluarga, hingga pasangan yang pergi meninggal dunia. Orang-orang yang dahulunya hidup dan berjuang bersamanya kini satu persatu telah tiada. Hal tersebut bisa memicu rasa kehilangan, kesepian, hingga depresi. Langkah-langkah yang bisa dilakukan lansia agar merasa bahagia Seiring dengan pertambahan usia, setiap orang tentu mengalami berbagai perubahan dalam hidup masing-masing. Begitu pula dengan lansia, mulai dari perubahan karir hingga berhenti kerja atau pensiun, anak-anak yang mulai dewasa dan satu per satu membangun keluarga sendiri, hingga kehilangan orang-orang tersayang. Bahkan, tidak sedikit lansia yang mulai mengalami berbagai kondisi kesehatan tertentu, hingga membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan berbagai hal yang sebelumnya ial lakukan sendiri. Nah, untuk bisa menjalani hidup dengan sehat dan bahagia, para lansia harus tahu bagaimana cara menghadapi dan menerima dengan sepenuh hati berbagai perubahan tersebut. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan 1. Memfokuskan diri pada hal yang bisa dilakukan Saat mengalami penurunan mobilitas, mengidap berbagai penyakit degeneratif, hingga menjadi orang yang tidak bisa hidup secara mandiri, lansia sering kali merasa sedih, kecewa pada diri sendiri, hingga mengalami berbagai gangguan mental. Padahal, jika pola pikir dan perspektif lebih positif, lansia bisa hidup dengan sehat dan bahagia. Sebagai contoh, alih-alih fokus terhadap hal yang kini sudah tidak bisa dilakukannya, akan lebih baik jika lansia fokus terhadap hal yang masih bisa dilakukan. Dengan begitu, lansia akan lebih mudah merasa bersyukur. Hal ini tentu mendorongnya untuk bisa lebih merasa bahagia. Lagipula, menerima dan mau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi termasuk kunci untuk tetap sehat baik secara fisik maupun mental pada usia senja. 2. Menjalin hubungan baik dengan orang lain Memasuki usia senja, semakin sering pula lansia mengalami kehilangan orang terdekat. Belum lagi, perubahan-perubahan yang dialami seperti pensiun dari tempat kerja, mengalami penyakit serius, atau pindah rumah juga bisa membuat para lansia semakin sulit untuk memiliki kehidupan sosial seperti dulu lagi. Padahal, berkomunikasi, menjalin hubungan baik dan dekat dengan orang lain dapat membantu para lansia untuk tidak merasa kesepian, sehingga bisa hidup lebih sehat dan bahagia. Maka itu, jangan ragu untuk mencari kenalan baru dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka. Anda bisa mengajak kenalan tetangga sebelah rumah, atau mengikuti sebuah komunitas dan kegiatan sukarelawan yang membuat Anda bertemu dengan banyak orang. Memiliki banyak teman dan kenalan dapat membantu Anda untuk terhindar dari rasa kesepian, dan berbagai kesedihan lain. 3. Mengikuti kegiatan sukarelawan Meski sudah memasuki usia lanjut, bukan berarti lansia tidak dapat mengikuti kegiatan sukarelawan. Selama masih mampu melakukannya, tentu lansia bisa melakukan kegiatan sosial seperti ini. Para lansia bisa mengikuti kegiatan ini untuk membantunya merasa lebih baik. Ya, selain bisa bertemu dengan banyak orang baru, mengikuti kegiatan sukarelawan dapat membuat lansia merasa dibutuhkan oleh orang lain. Salah satu faktor yang membuat lansia bahagia adalah merasa berguna karena masih ada yang membutuhkan keberadaannya. 4. Menerapkan pola hidup sehat Pola hidup sehat tak hanya berlaku bagi Anda yang masih berada usia produktif saja, akan tetapi pola ini juga baik untuk diterapkan oleh para lansia. Apalagi, jika para lansia ingin merasa lebih sehat dan bahagia. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam menerapkan pola hidup sehat untuk lansia, seperti berikut Memerhatikan asupan makanan Menikmati hidup bukan berarti dapat makan dengan seenaknya. Hal ini sebenarnya berlaku untuk semua kalangan usia, tetapi terutama untuk lansia. Pola makan sehat untuk lansia artinya mengonsumsi makanan seimbang. Dilansir dari laman resmi Department of Health and Human Services, berikut beberapa tips dalam mengatur asupan makanan untuk lansia Mengutamakan makanan tinggi serat seperti roti gandum, sayuran hijau pekat seperti bayam dan brokoli, serta buah-buahan. Mengurangi atau menghindari gorengan. Pilih hidangan dengan cara pengolahan panggang, kukus, atau rebus. Menambah asupan pelengkap nutrisi seperti susu fortifikasi. Pilih susu yang memiliki kandungan lengkap misalnya seperti vitamin D, prebiotik dan probiotik, kalsium serta protein–terutama yang bermanfaat bagi lansia yaitu protein whey. Memastikan menjaga kadar air dalam tubuh. Rutin bergerak dan beraktivitas fisik Berbagai manfaat kesehatan dari rutin beraktivitas fisik bagi lansia adalah Membantu meningkatkan kualitas tidur. Meningkatkan selera makan. Mengurangi risiko penyakit jantung. Meningkatkan kebugaran, kekuatan, dan keseimbangan tubuh. Jika sudah lama tidak olahraga, mulai dengan latihan atau gerakan ringan dan berangsur menambah tingkat kesulitan setiap kali berolahraga. Australian Physical Activity Guidelines mendorong lansia untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang setidaknya 30 menit setiap hari. Tidak perlu langsung berolahraga selama 30 menit, lakukan secara bertahap seperti tiga kali sehari selama 10 menit. Jenis olahraga untuk lansia yang dapat dilakukan, seperti jalan santai, bersepeda, senam, atau jogging. Membantu lansia agar bisa hidup bahagia Tidak semua orang beruntung memiliki kesempatan untuk menjaga dan menemani orangtua atau kerabat yang memasuki usia lanjut. Jika Anda termasuk salah satu orang yang beruntung, ada beberapa hal yang bisa membantu lansia lebih bahagia Ajaklah lansia untuk mengunjungi teman lama atau anggota keluarga yang lain. Jika Anda tidak bisa, carilah orang lain yang bisa menemaninya untuk berkunjung. Hindari perdebatan dengan orang yang sudah memasuki usia lanjut. Biarkan mereka merasa benar karena hal tersebut yang membuatnya merasa aman. Biarkan mereka sesering mungkin mengenang masa-masa lalunya, dan dengarkan setiap mereka menceritakannya. Buatlah mereka merasa Anda membutuhkan keberadaannya, bukan sebaliknya. Jangan membuat mereka merasa bahwa keberadaannya hanyalah beban untuk Anda. Biarkan mereka melakukan hal-hal yang masih mampu dilakukannya, dan tawarkan bantuan saat mereka membutuhkannya. Luangkan waktu bersama dengan lansia dan lakukan kegiatan favoritnya, karena dengan begitu mereka merasa Anda juga bahagia melakukan aktivitas dengannya. Temani mereka untuk mendengarkan musik yang disukainya, khususnya lagu-lagu di masa mudanya. Saat mereka marah dan bersikap seperti anak kecil, biarkan saja. Bisa jadi, itu adalah salah satu cara yang dapat membantunya melepas penat dan stres. Namun, jangan perlakukan mereka seperti anak-anak. Berbicaralah dengan lansia menggunakan nada yang baik dan sopan, lalu seringlah mengucapkan terima kasih, serta beri tahu mereka bahwa Anda bersyukur dengan keberadaannya. Berikan tanda kasih sayang berupa pelukan yang hangat agar para lansia merasakan kasih sayang orang sekitarnya. Ajaklah mereka melihat-lihat foto masa mudanya, dan biarkan mereka menceritakan kisah dari foto-foto tersebut. Biasanya, hal tersebut membuatnya lupa dengan kondisinya saat ini dan bahagia mengenang masa mudanya dulu.
bersyukur di usia lanjut